Berikut adalah lima kekalahan yang dialami Real Madrid sepanjang tahun 2025 hingga awal April:
- Arsenal 3-0 Real Madrid (8 April 2025, Liga Champions) Dalam leg pertama perempat final Liga Champions, Real Madrid mengalami kekalahan telak dari Arsenal cvtogel. Declan Rice mencetak dua gol melalui tendangan bebas, sementara Mikel Merino menambah satu gol lagi untuk Arsenal. Kekalahan ini menimbulkan kritik terhadap pelatih Carlo Ancelotti, terutama terkait keputusan taktisnya dan kurangnya keseimbangan dalam skuad, yang diperparah oleh cedera pemain kunci seperti Toni Kroos.
- Real Madrid 1-2 Valencia (5 April 2025, La Liga) Real Madrid kalah di kandang sendiri dari Valencia bandar togel, dengan gol penentu kemenangan dicetak oleh Hugo Duro pada menit-menit akhir pertandingan. Kekalahan ini mempersempit jarak poin di klasemen La Liga, meningkatkan tekanan dalam perburuan gelar domestik.
- Real Madrid 0-1 Espanyol (1 Februari 2025, La Liga) Kekalahan mengejutkan dari Espanyol, tim yang sedang berjuang di zona degradasi, terjadi setelah Carlos Romero mencetak gol pada menit ke-85. Hasil ini membuat posisi Real Madrid di puncak klasemen semakin terancam oleh rival sekota, Atlético Madrid.
- Real Madrid 2-5 Barcelona (13 Januari 2025, Supercopa de España) Dalam final Piala Super Spanyol, Real Madrid dibantai oleh Barcelona. Meskipun Kylian Mbappé sempat membawa Madrid unggul lebih dahulu, Barcelona membalas dengan lima gol. Pelatih Ancelotti menyatakan bahwa hanya Mbappé yang tampil baik dalam pertandingan tersebut, menyoroti kelemahan pertahanan timnya.
- Real Madrid 1-2 Real Betis (1 Maret 2025, La Liga) Kekalahan dari Real Betis terjadi setelah Isco, mantan pemain Real Madrid, mencetak gol kemenangan untuk Betis. Hasil ini menunjukkan inkonsistensi performa Madrid di kompetisi domestik.
Kekalahan-kekalahan ini menyoroti tantangan yang dihadapi Real Madrid pada musim 2024–2025, termasuk masalah cedera pemain, kurangnya kedalaman skuad, dan keputusan taktis yang dipertanyakan. Meskipun demikian, semangat juang tetap ada di dalam tim, seperti yang ditunjukkan oleh pidato motivasi Jude Bellingham setelah kekalahan dari Arsenal, yang mendapat apresiasi dari rekan-rekannya.